SMP An Nurmaniyah Ciledug Gelar Pentas Seni Budaya, Tampilkan Kreativitas Siswa Program P5
EDITORIAL - Sekolah Menengah Pertama (SMP) An Nurmaniyah Ciledug, Tangerang, Banten menggelar pentas seni dan budaya menampilkan kreatifitas para siswa didik, mulai dari pentas tari, bernyanyi, bela diri, peragaan busana hingga permainan tradisional.
Pentas seni dan budaya yang dihelat di halaman sekolah pada Rabu (1/3/2023) itu, juga dimeriahkan dengan stand-stand makanan dan minuman yang dikelola oleh para siswa kelas 7 hingga siswa kelas 9.
Acara yang merupakan rangkaian dari program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) itu, turut disaksikan juga oleh pihak Yayasan, Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, para guru serta orangtua murid SMP An Nurmaniyah Ciledug.
Pentas seni dan budaya SMP An Nurmaniyah Ciledug merupakan rangkaian terakhir dari seluruh program P5 yang dilaksanakan sejak 13 Februari sampai 1 Maret 2023.
Direktur Sarana dan Prasarana Yayasan An Nurmaniyah Akmal Agung Nugraha, M. Kom mengatakan bahwa, pentas seni dan budaya yang diadakan SMP An Nurmaniyah merupakan sebuah acara yang luar biasa, karena mengangkat tema kearifan lokal, yang mana dapat membendung gempuran budaya asing yang saat ini mudah diakses para siswa.
"Saya kira ini adalah acara yang sangat bagus, ditengah gempuran Budaya Asing yang menjangkit generasi muda, seperti cara bicara, cara berpakaian, fashion, cara bergaul, makanan dan lainnya yang sudah sangat meresahkan, SMP Yapera mampu membuat acara yang bisa meng-Counter itu semua dengan mengangkat Kearifan Lokal (Khususnya Budaya Tangerang-Jakarta)." ujar Akmal Agung Nugraha ditemui seusai acara.
Akmal menambahkan jika kegiatan semacam itu sejalan dengan program P5 yang dicanangkan pemerintah.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa tertancap dihati para siswa, bahwa Indonesia kaya akan budaya, kaya akan bahasa dan kaya akan sejarah, siswa harus bangga sebagai bangsa Indonesia dengan segala kelebihan bangsa yang dimiliki, dan ini saya rasa sejalan dengan program pemerintah yaitu P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)."
"Selamat dan Apresiasi setinggi-tingginya untuk SMP Yapera, KS, Wakil, Staf, Guru, Panitia serta semua siswa/i SMP Yapera yang sudah sangat luar biasa hebat dan berbakat. Terimakasih. Sukses selalu SMP Yapera." tutup Akmal.
Pengawas SMP Sudin Pendidikan Kota Tangerang, Romli, M.Pd menyambut positif pelaksanaan pentas seni dan budaya SMP An Nurmaniyah Ciledug.
Menurutnya, acara semacam itu sangat bagus untuk mengembangkan karakter siswa.
"Kegiatan semacam ini memang membantu untuk mengembangkan karakter siswa. Dari tujuan kurikulum Merdeka itu, 25 persen adalah kegiatan pembelajaran itu melalui projek untuk menguatkan karakter peserta didik." ujar Romli.
Dengan mengusung tema "Kearifan Lokal", program P5 yang ditutup dengan pentas seni dan budaya, diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih baik dan bermanfaat.
"Mudah-mudahan peserta didik, karakternya cukup baik sehingga bermanfaat untuk bangsa dan negara ini." tutup Romli.
Kepala Sekolah SMP An Nurmaniyah Ciledug, Purbatin Hadi, S. Pd., M.M mengatakan, pentas seni dan budaya merupakan sebuah gelar karya yang diadakan oleh SMP An Nurmaniyah Ciledug, baik sebagai sekolah penggerak maupun sebagai implementasi dari penerapan kurikulum Merdeka.
"Hari ini kita mengangkat tema kearifan lokal dengan mengangkat adat istiadat, budaya, kebiasaan, tradisi daripada Kota Tangerang khususnya atau Banten pada umumnya. Ada penampilan para siswa baik tari-tarian yang menunjukkan budaya Kota Tangerang. Ada juga kuliner khas Kota Tangerang, fashion show pakaian tradisional Kota Tangerang." ujar Purbatin Hadi.
Purbatin menambahkan, bahwa pentas seni dan budaya dengan tema kearifan lokal SMP An Nurmaniyah Ciledug merupakan program P5 yang kali ketiga dilaksanakan.
"Ini memang program P5 yang ketiga setelah beberapa bulan yang lalu kita juga sudah melaksanakan kegiatan yang lain." lanjut Purbatin.
Berbeda dengan acara sebelumnya, untuk pentas seni dan budaya dengan tema kearifan lokal, pihak sekolah sendiri melakukan observasi terlebih dahulu di Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat.
"Karena tema kali ini adalah kearifan lokal, maka kami sebelumnya melakukan observasi di Saung Angklung Udjo di Bandung. Kegiatan observasi itu sudah kami laksanakan beberapa minggu lalu dan berjalan lancar." imbuh Purbatin.
Seperti diketahui, Saung Angklung Udjo merupakan sebuah tujuan wisata budaya dan edukasi yang lengkap, dengan memiliki arena pertunjukan, pusat kerajinan bambu dan workshop untuk alat musik bambu.
Terakhir, Purbatin menyampaikan terimakasih kepada seluruh guru dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan ini.***
Komentar